Dalam era digital, user experience/UX dan user interface/UI menjadi faktor penting kesuksesan produk. UI/UX design yang baik meningkatkan keterlibatan pengguna, merek, dan kepuasan. Kita akan membahas bagaimana Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berperan besar dalam meningkatkan UI/UX?
Manfaat UI/UX Design Menggunakan Artificial Intelligence
1. Pengumpulan Data, Analisis, dan Prototipe Pengguna
AI dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data pengguna yang besar. Dalam UI/UX design, data pengguna sangat berharga untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka. Dengan bantuan AI, perusahaan dapat menganalisis perilaku pengguna atau user behaviour, pola interaksi, dan preferensi secara menyeluruh. Data ini dapat digunakan untuk menginformasikan pengambilan keputusan desain yang lebih cerdas dan memastikan kepuasan user yang lebih tinggi.
Algoritme AI seperti Visualeyes juga dapat membantu proses pengujian pengguna dalam beberapa cara; termasuk dengan cepat mengidentifikasi potensi pola perilaku pengguna, menyediakan simulasi aktivitas pengguna yang kompleks sambil menghitung berbagai kemungkinan skenario, dan mengotomatiskan proses yang biasanya memakan waktu—contohnya mengumpulkan user feedback. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana suatu pengguna berinteraksi dengan produk kita, UX designer dapat mengulang prototipe mereka terus menerus untuk mendapatkan prototipe terbaik pasca peluncuran.
Baca juga : 5 Cara Untuk Meningkatkan Mobile UX (User Experience)
2. Personalisasi dan Rekomendasi
Dalam UI/UX design, personalisasi adalah kunci untuk menciptakan pengalaman yang relevan dan memuaskan. AI dapat memanfaatkan data pengguna yang dikumpulkan untuk menyediakan rekomendasi sesuai dengan preferensi individu. Misalnya, AI dapat merekomendasikan konten atau fitur yang paling relevan berdasarkan riwayat penelusuran user atau perilaku sebelumnya. Dengan demikian, pengguna merasa lebih diperhatikan dan memiliki pengalaman yang lebih personal.
3. Desain Responsif pada UI/UX Design
Desain responsif sangat penting dalam dunia teknologi yang didominasi perangkat mobile/smartphone. AI dapat membantu UI/UX designer dalam membuat desain yang responsif secara otomatis. Dengan menggunakan teknologi machine learning, AI dapat menganalisis karakteristik perangkat pengguna dan menyediakan tata desain yang sesuai dengan ukuran layar dan kebutuhan smartphone sehingga penggunaan lebih nyaman dan lebih intuitif di berbagai perangkat.
4. Otomatisasi dan Proses Desain Cepat
AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi beberapa UI/UX design, seperti pembuatan wireframe atau prototipe. Dengan algoritma machine learning yang canggih, AI dapat mempelajari pola desain yang umum dan menghasilkan output yang relevan dengan cepat sehingga desainer bisa lebih fokus pada aspek kreatif, sementara rutinitas yang lain dapat diselesaikan secara otomatis dengan AI.
5. Uji A/B dan Optimisasi UI/UX Design
AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan UI/UX design melalui uji A/B atau A/B testing secara otomatis. Dengan memanfaatkan teknik machine learning, AI dapat menganalisis kinerja variasi desain yang berbeda secara real-time sehingga desainer bisa menguji hipotesis desain dengan cepat dan insights tentang apa yang berfungsi atau cocok dan tidak berfungsi dalam interaksi pengguna.
6. Menambahkan Elemen UI dan Branding
AI menawarkan berbagai fitur yang dapat membantu UX designer meningkatkan desain mereka dengan elemen UI dan branding. Misalnya, program Adobe Sensei yang menyediakan akses ke kumpulan ikon, logo, tipografi, dan palet warna yang luas yang bisa dimodifikasi untuk mencerminkan brand kita. Beberapa color-picking tools AI juga menggunakan algoritme canggih untuk merekomendasikan warna yang cocok untuk desain apa pun berdasarkan input sederhana (seperti logo atau gambar brand). Teknologi yang sama ini juga dapat membantu UX designer memilih tipografi untuk menyempurnakan branding visual dan design user interface. Dengan tidak adanya UI designer, Adobe Sensei memungkinkan UX designer membuat user interface yang profesional.
Tools untuk UI/UX Design Menggunakan Artificial Intelligence (AI)
1. Chat GPT
Chat GPT adalah alat canggih yang dapat membantu desainer dengan berbagai cara. Kemampuannya menghasilkan permintaan kita melalui pesan teks berbasis konten dapat membantu UI/UX designer memberikan inspirasi desain, ide untuk riset pengguna, hingga solusi aksesibilitas. Dengan bantuan ChatGPT juga dapat membantu UX designer membuat konten yang informatif dan menarik, untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Direkomendasikan untuk: Riset pengguna
2. Uizard
Platform yang sangat populer ini bisa mengajarkan mesin untuk memahami grafis user interface dengan cara yang sama seperti manusia. Dengan menggunakan AI, desainer dapat membuat aplikasi seluler asli secara langsung menggunakan sketsa. Tidak hanya mengotomatiskan proses desain, tetapi juga bisa membuat kode dari sketsa.
Direkomendasikan untuk: Pembuatan prototipe
3. Let’s Enhance
Let’s Enhance adalah alat AI canggih yang memungkinkan UI/UX designer meningkatkan resolusi gambar tanpa mengurangi kualitas gambar hingga 16x Seluruh proses 100% otomatis dan cepat. Desainer bisa pakai alat ini untuk mendapatkan gambar beresolusi tinggi dengan proses otomatis.
4. Khroma
Khroma adalah alat warna yang canggih yang dibuat untuk menyederhanakan proses pemilihan warna. Caranya hanya dengan memilih 50 warna favorit kita, algoritme AI Khroma dilatih untuk mengenali ribuan corak serupa, seingga menghasilkan kombinasi palet warna yang sangat banyak. Palet warna ini disusun dengan baik ke dalam tema seperti Teks, Poster, Gradien, dan Gambar, memberikan pengguna skema warna yang cocok untuk penggunaan umum. Selain itu, desainer dapat menguji skema warna pada foto aslinya, melihat gambaran yang akurat palet warna.
Direkomendasikan untuk: Color palettes
Kesimpulan
AI/artificial intelligence telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan UI/UX design. AI memungkinkan perusahaan menciptakan user expericence yang lebih baik dan memuaskan. Dengan terus berkembangnya teknologi AI, kita dapat melakukan peningkatan lebih lanjut dalam UI/UX designer yang didukung kecerdasan buatan. AI juga membantu UX design menciptakan pengalaman digital yang disesuaikan dan dipersonalisasi penguguna dalam hitungan minggu saja. Daripada membuat pendekatan trial and error berkali-kali atau memakai rules lama, AI bisa memungkinkan UX designer mengembangkan model prediktif berdasarkan data pengguna dan secara otomatis menerapkannya ke desain mereka. Tingkat personalisasi ini memungkinkan produk digital yang lebih canggih dan berpusat pada pengguna.
Meskipun AI bisa menjadi tambahan kuat untuk UX design, menciptakan produk fungsional, dan menyenangkan pengalaman manusia sehari-hari, namun AI tetaplah tidak bisa menggantikan empati manusia. Sebagian besar UX design juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di seluruh bisnis, di mana hal ini tidak akan digantikan oleh AI dalam waktu dekat.
World Economic Forum juga memprediksi bahwa AI akan menciptakan 97 juta pekerjaan baru pada tahun 2025. AI akan tetap ada dan bahkan dapat membuat hidup desainer UX lebih mudah. Namun, bukan berarti kita selalu menggunakan AI di setiap tahap proses desain produk; tetapi ada baiknya bereksperimen dengan berbagai alat sehingga dapat memahami bagaimana AI membantu kita mencapai goals desain sebaik-baiknya, terutama jika kita ingin menjadi yang terdepan dalam tren yang sedang berkembang dalam teknologi.
Baca lebih lanjut : 5 Alasan Penting Menggunakan Outsource UI/UX Design